Ekstensi S1 dari D3 itu nyata!

Ekstensi S1 dari D3 itu nyata!



Dari D3 ke S3 apakah cuman mimpi?


Ekstensi S1 dari D3 itu nyata!



Hello sahabat hijau! Kangen nih pengen cerita-cerita, mumpung lagi gabut belum mulai aktif kuliah lagi. Curahan hati ini terkhusus buat kalian yang masih ragu dengan status kuliah di D3. Buat kalian yang masih beranggapan bahwa kuliah D3 itu tidak ada harapan lagi. Buat kalian yang menyesal kuliah di D3. Buat kalain yang selalu diperolok oleh orang-orang sekeliling "loh? kenapa nggak kuliah S1 sekalian?". Itinya potingan ini buat kalian yang merasa 'rendah' kuliah di D3 dibandingkan dengan S1. Kalian tepat sekali berada di postingan ini. Semoga setelah kalian membaca postingan ini, sedikit tumbuh kepercayaan diri dan titik terang yang mengantarkan kalian ke gerbang kesuksesan. Aamiin.





Logo IPB dan Itenas
Logo IPB dan Itenas





Status saya sekarang adalah lulusan baru dari program diploma (D3). Alhamdulillah saya lulus tepat waktu mengikuti wisuda tahap satu. Tepatnya pada tanggal 28 Agustus 2018 Saya resmi di wisuda di Graha Widya Wisuda (GWW) IPB.





3 tahun yang lalu



Sekarang saya mau ajak kalian mundur ke era 3 tahun yang lalu, tepatnya saat saya masih anget lulus dari SMA Negeri 1 Cikarang Pusat. Saya dulu mengikuti program akselerasi (saya SMA hanya 2 tahun). Pasti kalian beranggapan bahwa 'wah enak ya.. bisa sekolah SMA hanya 2 tahun saja, cepet kuliah dong'. Jujur memang sangat menguntungkan, saya bisa mengemat waktu saya satu tahun. Tapi, banyak sekali dampak negatif yang saya terima. Pertama yaitu saya tidak mempunyai waktu bermain yang banyak dibandingkan dengan teman-teman reguler. Saat di kelas saya dituntut agar belajar lebih ekstra dan cepat menangkap materi pelajaran yang ada. Hasilnya saya harus mengejar itu semua dengan cara belajar lebih ekstra, bahkan di tengah malam sampai sepertiga malam saya masih sibuk dengan buku-buku pelajaran. Segala usaha yang saya lakukan tidak semuanya berjalan suskes, tetap saja ada mata pelajaran yang menurut saya susah untuk dipelajari dengan waktu cepat. Terkhusus saya sangat lemah sekali di mata pelajaran matematika.





Singkat cerita, akhirnya saya lulus juga. Saat itu ruang bimbingan konseling (BK) selalu ramai dipenuhi siswa kelas 12. Semua siswa kelas 12 berburu informasi pendaftaran kuliah (termasuk saya pribadi). Selain saya mengikuti pendaftaran kuliah lewat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) saya juga mengikuti pendaftran lainnya yaitu mendaftar di program diploma IPB, dan tes SBMPTN serta mengikuti simak UI. Oh iya sebelum membaca lebih lanjut, kalian bisa baca posingan saya sebelumnya:













Pengumuman penerimaan mahasiswa baru D3 IPB pun akhirnya keluar, saya termasuk di dalam daftar siwa yang diterima. Jujur saya waktu mendengar pengumuman tersebut ekspresi saya biasa saja, mungkin karena awal saya mendaftar di D3 IPB hanya sebagai 'cadangan' (duuh... tidak mensyukuri sekali... jgn ditiru ya kawan). 









Minggu selanjutnya merupakan pengumuman SNMPTN. Ini merupakan hal yang paling 'deg-deg-an' asli. Sedih sih melihat warna merah di website hasil pengumuman SNMPTN. Saya mencoba untuk ikhlas. Beberapa hari kemudian ada jalur SBMPTN, awalnya saya sudah malas ikut tes-tes seperti ini. Tapi saya penasaran. Akhirnya saya ikut SBMPTN (tanpa belajar! hanya ingin tahu SBMPTN yang sesungguhnya itu seperti apa, kocak banget emang). Dan hasil SBMPTN pasti gagal, orang saya sendiri tidak belajar dan asal ikut saja.









Beberapa hari berlalu, akhirnya saya mantapkan niat untuk berkuliah di IPB (D3). Setelah beres mengurus administrasi, akhirnya tibalah masa pengenalan kampus.









Masa-masa dimana pertanyaan 'Kuliah dimana?' bermunculan. Sempat kesal dengan orang-orang yang selalu bilang 'kenapa harus kuliah di D3? sayang banget.. kenapa nggak S1 sekalian?'. Awal saya coba jelaskan dengan baik-baik dan sistematik wkk. Tapi lama-lama cape juga, akhirnya saya hanya balas pertanyaan tu dengan senyuman. Di dalam hati saya selalu bilang 'saya janji akan kuliah lebih tinggi dari S1'. Dendam membara banget emang! wkk. Tapi itu dendam positif ko kawan, sebagai pemicu dalam diri bahwa kuiah D3 itu bukan akhir dari segalanya. Semua orang berhak mempunyai mimpi kuliah lebih tinggi.









Buat kalian yang beranggapan bahwa kuliah D3 itu kan memang dirancang untuk mahasiswa yang siap terjun di dunia kerja. Itu betul sekali. Tapi semua orang bebas memilih jalan hidupnya masing-masing. Tidak ada yang melarang kok buat kalian yang lulusan D3 ingin lanjut S1.








Berapa lama masa kuliah ekstensi S1 dari D3?




Pertanyaan ini sering sekali muncul. Jawabannya adalah relatif. Bisa 1.5 tahun, 2 tahun, 2.5 tahun, bahkan 3 tahun. Lamanya kuliah ekstensi S1 dari D3 ditentukan oleh hasil ekivalensi mata kuliah, kebijakan masing-masing perguruan tinggi dan pastinya ditentukan oleh rajin atau tidaknya kita pribadi.









Saya pribadi melanjutkan kuliah ekstensi S1 di perguruan tinggi swasta yang ada di Kota Bandung (Institus Teknologi Nasional).  Saya mengambil program studi Teknik Lingkungan. Nah, buat kalian lulusan D3 IPB Teknik dan Manajemen Lingkungan masih bisa melakukan ekstend ke S1 Teknik Lingkungan.









Hasil ekivalensi mata kuliah/ transfer mata kuliah dari kampus D3 IPB ke kampus Itenas (Institus Teknologi Nasional) dari 114 SKS hanya 49 SKS yang masuk ke kampus Itenas, dengan kata lain saya harus menyelesaikan 95 SKS lagi di Itenas karena total SKS Teknik Lingkungan di Itenas yaitu 144 SKS.







Sedih banget memang, 114 SKS hanya 49 SKS yang diterima. Kok bisa!? Ya bisa atuh kawan. Berikut alasan mengapa hasil ekivalensi D3 IPB Teknik dan Manajemen Lingkungan sedikit sekali.


1. Karena program pendidikan awal saya ada kata 'manajemen' so.. saya di IPB selain belajar teknik, saya juga belajar ilmu manajemen lingkungan. Sedangkan di Itenas hanya 'teknik' lingkungan saja. Otomatis mata kuliah manajmen tidak diikutsertakan karena di Teknik Lingkungan Itenas tidak mempelajari matakuliah manajemen.


2. Jumlah SKS dan sistem SKS. Di kampus D3 IPB SKS lebih dititik beratkan ke praktikum/ responsi bukan ke kuliah. Rata-rata jam kuliah di D3 IPB hanya 1 jam matakuliah sedangkan praktikumnya bisa sampai 3 jam (Ini beralasan karena D3 memang dirancang untuk mahasiswa yang siap bekerja di alpangan). Berbanding terbalik dengan program pendidikan sarjana (S1) jam kuliahnya lebih banyak. (Ini dirancang untuk mahasiswa sarjana lebih fokus ke analisa).


Nah kurang lebihnya seperti itu. Jelas kontras perbedaan sistem kuliah di D3 dan S1.





Saya sedniri tidak merasa menyesal kuliah di D3 terlebih dahulu kemudian lanjut ekstensi di S1. Memang jika dikalkulasikan masa studi saya untuk mendapatkan gelar S1 sekitar 5 Tahun. Tapi itu semua terbayar/ tertutupi karena saya dulu pernah mengambil kelas akselerasi waktu SMA (Ternyata jalan Allah itu indah). Kelebihan selanjutnya yaitu saya setidaknya sudah tahu pahit getirnya dunia perkuliahan, bahkan lebih sadis (di D3 IPB sistem belajarnya padat sekali, tugas tiada henti bagai air terjun yang mengalir). Selain itu, ketika saya lulus S1 saya mempunyai dua ijazah, ijazah D3 dan S1. Setidaknya selain saya mempunyai status sarjana saya juga mempunyai keahlian kerja lapang yang mumpuni karena saya adalah alumni lulusan program diploma. Jujur banyak sekali berkah yang saya dapat. Tiada henti untuk selalu bersyukur. Buat sahabat hijau, jangan patah semangat!! Jalan selalu ada, Allah itu selalu tahu jalan terbaik untuk kita. Semangat!!





Tag: Ekstensi D3 IPB ke S1, Lama studi ekstensi S1 dari D3, Sistem belajar S1 dan D3, Hasil ekivalensi matakuliah, Itenas, IPB, Bandung, Bogor.