Apa sih Zero Waste itu?
Featured Zero WasteHi Sahabat hijau!
Pernahkah kalian dengar slogan atau kata Zero Waste? Lalu apa sih Zero Waste itu? Apakah hal yang sangat penting?
Pengertian Zero Waste
Ok sahabat hijauku, Zero Waste menurut bahasa yaitu Zero (Bahasa Inggris) yang mempunyai arti Nol dan Waste (Bahasa Inggris) mempunyai arti "Sampah" atau "Limbah". Jika diartikan menurut istilah, Zero Waste adalah suatu tindakan atau kebiasaan seseorang bersikap ramah lingkungan dengan cara selalu menghindari segala sesuatu yang menimbulkan sampah atau limbah.
Gerakan Zero Waste merupakan gerakan sederhana dan terbilang kecil. Gerakan Zero Waste dimulai dari diri pribadi. Tapi, Aku percaya gerakan kecil ini mampu menjadi kekuatan yang sangat luarbiasa jika dilakukan bersama-sama.
Contoh Penerapan Gerakan Zero Waste
1. Reject (Menolak)
Gerakan menolak segala barang yang menimbulkan sampah berlebih. Contoh penerapan sederhana di kehidupan sehari-hari yaitu menolak produk yang berkemasan sterefoam dan lebih memilih produk berkemasan kertas atau daun. Walaupun kertas dan daun dikategorikan sebagai sampah namun masa degradasinya lebih cepat dibandingkan sampah plastik yang membutuhkan ribuan tahun bahkan sampah sterefoam tidak dapat diuraikan.
Oh iya sahabat hijau, coba deh mulai sekarang sebelum kita membeli produk, kita harus menganalisa sederhana/ membayangkan proses produksi barang yang akan kita beli terlebih dahulu. Coba fikirkan berapa banyak energi yang diperlukan untuk membuat barang tersebut, berapa banyak sampah yang dihasilkan dari proses produksi tersebut, apa saja dampak yang terjadi saat barang tersebut diproduksi, apakah saat produksi menghasilkan limbah cair? limbah padat atau mungkin polusi dari cerobong asap pabrik produk tersebut. Berdasarkan analisis sederhana tersebut kalian bisa menentukan barang apa yang sekiranya sedikit menyebabkan beban pencemaran untuk lingkungan.
Walaupun itu terlihat aksi yang kecil tapi jika kita lakukan dengan konsisten bahkan mengkampanyekan hal tersebut ke teman-teman kita maka aksi tersebut akan menjadi aksi yang luarbiasa. Otomatis produk yang menghasilkan beban pencemar yang besar tersebut nilai penjualannya akan berkurang. Ini bukan soal menjatuhkan pasar bisnis suatu produk ya, lebih tepatnya gerakan ini juga berperan penting dalam mendorong produsen menciptakan produk-produk ramah lingkungan.
2. Reduce (Mengurangi)
Pertama kita sudah menerapkan budaya menolak barang yang mempunyai beban pencemar tinggi. Tentunya kita tidak mungkin 100% menggunakan barang yang zero waste, pasti ada sedikit limbah yang dihasilkan dari barang yang kita gunakan. Reduce merupakan gerakan selanjutnya yaitu gerakan mengurangi produk-produk yang kita beli (yang kiranya masih bisa kita kurangi jumlahnya).
Contoh dari gerakan reduce ini yaitu mengurangi penggunaan tissue. Jika biasanya saat kita mengelap tangan membutuhkan 3 helai tissue, cobalah kurangi menjadi 2 atau bahkan satu helai tisu saja. Contoh lainnya yaitu, jika biasanya kita menggunakan kendaraan pribadi setiap hari untuk pergi ke sekolah, cobalah sesekali menggunakan kendaraan umum atau bisa juga jalan kaki. Hal tersebut membantu kita dalam mengurangi pemakaian bahan bakar fosil. Contoh lain yaitu saat biasanya kita menyalakan lampu kamar setiap hari (non stop), cobalah memodifikasi atap rumah diberikan celah atap transparan agar sinar matahari masuk ketika siang hari. Hal tersebut dapat membantu mengurangi penggunaan energi listrik,
3. Reuse (Menggunakan Kembali)
Gerakan zero waste selanjutnya yaitu Reuse. Reuse adalah gerakan menggunakan kembali barang yang sudah kita pakai sebelumnya. Contoh penerapan gerakan ini yaitu menggunakan kembali botol minyak sayur, shampoo atau botol sabun yang kemudian di isi kembali menggunakan minyak sayur, shampoo atau sabun kemasan isi ulang.
4. Replace (Mengganti)
Replace merupakan gerakan zerowaste yang paling efektif. Gerakan ini berupa tindakan mengganti sesuatu yang sekiranya dapat menghasilkan beban pencemar dengan barang baru yang lebih ramah lingkungan.
Contoh dari gerakan Replace yaitu mengganti sedotan plastik sekali pakai menggunakan sedotan stainless steel yang dapat digunakan berkali-kali. Mengganti sendok dan garpu plastik sekali pakai menggunakan sendok stainless steel. Bahakn lebih bagus lagi menggunakan bahan kayu atau bambu (lebih mudah didegradasi saat menjadi sampah).
Contoh lain Replace yaitu mengganti plastik-plastik kresek entah untuk buah, sayur atau barang belanjaan lainnya menggunakan tas ramah lingkungan (tote bag, kantong jaring, paper bag, dll).
Contoh lain yang bisa kita terapkan setiap hari yaitu menggunakan tumblr (botol minum) sendiri saat membawa air minum atau saat ingin membeli kopi dingin di kedai. Selain tempat minum, kita juga bisa menggunakan tempat makan sendiri untuk membungkus bekal kita atau bisa juga untuk sekedar beli ayam goreng di McDonald, kenapa tidak?
5. Repair (Memperbaiki Kembali)
Nah, jika kalian mempunyai barang-barang yang rusak, cobalah untuk berusaha memperbaiki barang tersebut. Jangan sampai langsung dibuang. Siapa tahu barang tersebut masih bisa diperbaiki. Hal ini termasuk gerakan zerowaste loh.
6. Recycle (Mendaur Ulang)
Jika barang kalian rusak alias tidak bisa diperbaiki atau mungkin jika kalian terlanjur membeli produk berkemasan sekali pakai. Stop! jangan dibuang dulu hehe. Masih bisa kita daur ulang!. Contoh sederhananya yaitu kita bisa merubah paper cup kopi yang kita beli di kedai menjadi tempt pensil. Menggunakan dus sepatu menjadi box kontainer barang-barang kita, dan masih bnayk lagi contoh-contoh recyle lainnya.
Jadi bagaiaman? mudah kan menjalankan gaya hidup zero waste? sangat mudah! Bahkan gaya hidup zero waste ini lagi trend loh! masa kalian ketinggalan zaman. Tidak zaman lagi harus buang sampah sembarangan, jajan produk apa saja tanapa berfikir panjang.
Please! Ajakan gerakan zero waste ini jangan sampai berhenti di kalian saja, share ke teman kalian bila perlu tularkan gerakan ini ke kerabat-sahabat kalain.
Semangat!!!! 💚